Sunday 26 February 2017

Nokia 3310 Versi Baru Dijual dengan Rp 700.000 Aja

Nokia 3310 Versi Baru Dijual dengan Rp 700.000 Aja - Pengumuman Nokia 3310 versi baru tersebut langsung disambut dengan tepuk tangan meriah oleh pengunjung dan jurnalis yang menghadiri acara peluncuran tersebut.


"Mari perkenalkan kembali ponsel ikonik 3310," kata CEO HMD Global, Arto Nummela, pada acara peluncuran yang digelar di Museum of Contemporary Art, Barcelona, Spanyol, sehari sebelum ajang Mobile World Congress (MWC) digelar, Minggu (26/2/2017).

Nokia 3310 versi baru ini memiliki desain yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Layarnya berukuran lebih besar, desainnya pun lebih melengkung. Meski begitu, Nokia 3310 reborn masih hadir dengan keypad numerik khas feature phone.

Tepat di bagian bawah layar, terdapat tiga tombol fisik. Dari kiri ke kanan, terdapat tombol untuk menerima panggilan, tombol navigasi/menu, dan tombol menolak panggilan.

Untuk menambah kesan klasik nan legendaris dari Nokia 3310, HMD Global membekali feature phone ini dengan game Snake. Kemampuan baterai yang tahan lama dalam Nokia 3310 sebelumnya pun masih dipertahankan, bahkan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 1.200 mAh.

"Nokia 3310 terbaru punya baterai yang tahan 22 jam talk time dan 1 bulan standby," kata Nummela.

HMD Global berencana menjual ponsel dual-SIM ini pada kuartal kedua 2017 dengan harga sekitar 50 euro (sekitar Rp 700.000). Belum diketahui jadwal rilisnya di pasar Indonesia.

Friday 17 February 2017

Kata Mutiara Tentang Lisan (Lidah)

 
http://all-ric.blogspot.co.id/
 
Kata Mutiara Tentang Lisan - Dari ‘Ali bin Abi Tholib k.w. “Lidah orang mukmin berada dibelakang hatinya, sedangkan hati orang munafik berada di belakang lidahnya.”.
“Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya” (HR Abu Daud)

“Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah” (Imam Syafii)

“Kata – kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras” (Hamka)

“Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya, kecuali kata – kata berupa amar ma’ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Allah” (Al Hadits)

“Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa jatuh dirinya, maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya,  maka nerakalah tempatnya” (Al Hadits)

“Kebanyakan yang memasukkan ke neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan fardji (kemaluan)” (Al Hadits)

“Sedikit berbicara adalahs ebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa” (Al Hadits)

“Bahagia sekali orang – orang yang menahan lidahnya daripada berkata – kata secara berlebih – lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih” (Al Hadits)

“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya” (Al Hadits)

“Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit daripada jadam, lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan tumbuh sebagian” (Al Haditz)

“Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat” (Al Hadits)

“Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya” (Al Hadits)

“Tiap – tiap tempat ada kata – katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya” (Al Hadits)

“Jaga lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada ucapan” (Mutiara Islami)

“Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum”

“Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah”

“Sebaik – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan”

“Perhatikanlah apa – apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan” (Mutiara Islami)

“Jangan berbicara tanpa ilmu (dalil)”

“Berhati – matilah kalau lidahmu akan memukul lehermu sendiri”

“Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi di bawah  lidahnya.”

“Lidahmu menuntutmu apa yang telah engkau biasakan padanya.”

“Lidah laksana binatang buas, yang jika dilepaskan, niscaya ia akan menggigit.”

 “Tanda orang munafik itu ada tiga : jika berkata, dia dusta; jika berjanji, dia menyelisinya; dan jika diberi amanat, dia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)